Sekalian rakyat Indonesia pastinya tahu yang Presiden Amerika Syarikat itu akan datang melawat negara mereka. Makanya Universiti Indonesia yang dijadikan tempat sebagai ucaputamanya itu khabarnya dicutikan untuk tujuan persiapan (ini menurut seorang teman yang berkerja disitu). Nah! Mungkin tidak sia-sia kerana ia mampu meraih seramai 5,000 hadirin kesitu bagi menyaksikan seorang Presiden Amerika Syarikat yang bukan calang-calang... tapi yang nostasgik ialah beliau pernah menghirup udara Jakarta...bukan sebentar tapi empat tahun!
Namun di kala ini Indonesia sedang benar-benar digugah dengan pelbagai ujian dari Pencipta. Dari gegaran mukabuminya di Sumatera lantas disusuli dengan pancuran tsunami yang cukup menghiris setiap manusia yang melihatnya.Belum pun pulih dari kocakan itu, maka Indonesia sekali lagi di gegeri dengan letusan Merapi. Sungguh berat benar ujian ini bagi rakyatnya yang sudah sedianya banyak diuji dengan kemiskinan.
Lantas apakah ziarah seorang ketua negara yang katanya mampu menerajui dunia ini menjanjikan apa-apa? Apatah lagi ini bukan ziarah sebarang ziarah tetapi kepulangan ke tempat permainannya. Kalau kita berziarah mangsa musibah, pastinya ada huluran yang boleh menulusi hati mereka, makanya apa yang bakal di huluri oleh Obama ini kepada mereka? Omong-omongan manis belum cukup untuk merawat duka mangsa ini...mereka tentunya tidak hairan Obama masih bisa menuturkan bahasa Indonesia... apa yang lebih dibutuhkan mereka adalah secubit bantuan untuk memulakan kehidupan bersama keluarga!
Atau 'kepulangan' Obama ke Indonesia tidak ubah seperti ke'pulangan'ku ke negeri Inggeris ini? Aku rakyat marhaen yang tidak punya apa-apa...sekadar ingin melampiaskan nostalgiaku disuatu masa dulu.
Obama... oh! Obama... Siapa kamu sebenarnya????
JAKARTA, Nov 10: US President Barack Obama opened his address before a crowd of around 5,000 people at the University of Indonesia, telling the story of his childhood in Indonesia.
WHEN YOU ARE IN INDONESIA... First Lady Michelle in a Muslim scarf during a visit with her husband to Jakarta's Istiqlal Mosque, early today
“Pulang kampung nih [This is my homecoming],” Obama said in Indonesian to a roaring applause.
He went on to say he had spent four years of his childhood in Indonesia, arriving in Jakarta in 1967 when the country was facing economic difficulties.
At that time, he said, the highest buildings in Jakarta were Hotel Indonesia and Sarinah mall on Jl. M H Thamrin.
He also recalled a time when he lived in Menteng Dalam, and street hawkers’ cries of "sate" and "bakso" filled the night.
“Indonesia bagian dari diri saya [is part of me]," Obama said, adding that his sister, Maya Soetoro, was born when he was in Jakarta.
Obama’s mother also spent much of her life in Indonesia working to help the community through her award-winning research on microfinance.
“When I went back to Hawaii, no one would anticipate that I would return [to Jakarta] as the President of the United States,” he said
Source: Jakarta Post/Kompas
No comments:
Post a Comment